Indonesia Punya 13 Sekolah Penerbangan

Sektor penerbangan di Indonesia tumbuh sangat pesat dengan perkembangan pesawat baru sekitar 8 persen per tahun. Sehubungan dengan ini, sekolah penerbangan di Indonesia belum dapat memenuhi kebutuhan yang terus berkembang di sektor ini.

Namun penerbangan Indonesia masih mengalami berbagai masalah untuk memajukan industri penerbangan. Dengan populasi mencapai 240 juta, Indonesia hanya mempunyai 13 sekolah penerbangan, dibandingkan dengan negara lain dengan jumlah populasi yang hampir sama, seperti Amerika Serikat yang mempunyai 1076 sekolah dan Uni Eropa yang mempunyai 369 sekolah.

Untuk menjawab masalah tersebut, INACA (Asosiasi Pengatur Udara Nasional di Indonesia) bekerja sama dengan Agen Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil Kementerian Perhubungan dan Transportasi mengadakan konferensi internasional pertama yang terfokus pada pelatihan penerbangan untuk kebutuhan Indonesia yang disebut Indonesia Aviation Training and Education Conference (IATEC).Dalam konferensi internasionalnya, IATEC membuat ruang pameran yang akan memaerkan banyak perusahaan pelatihan penerbangan baik lokal maupun internasional. Selain itu Asosiasi Transportasi Udara Internasional juga telah mengadakan pelatihan Multi Crew Pilot Licensing dengan para penerbang wanita yang diadakan pada 26 Juni yang lalu
READ MORE - Indonesia Punya 13 Sekolah Penerbangan

Informasi Tentang Tiket Pesawat



Contoh eTiket Sriwijaya Air

Devinisi Tiket elektronik (bahasa Inggris:e-ticket) adalah sebuah tiket dalam bentuk digital. Tiket elektronik dapat digunakan untuk penerbangan, hotel, bioskop, dan juga suatu pertunjukan.Tiket Pesawat - saat ini tiket pesawat sudah berupa e-tiket atau disebut dengan tiket elektronik, bentuk ini sangat mudah dan praktis tidak seperti dahulu berupa tiket buku. tiket elektronik berupa data elektronik yang di simpan dalam code booking atau nomer tiket, dan bila penumpang hilang atau rusak tiket yang sudah di print maka dengan tiket elektronik ini penumpang dapat print ulang sesuai dengan code booking atau nomer tiket.


Perjalanan Tiket pesawat
Saat ini tiket elektronik telah menggantikan fungsi tiket pesawat konvensional yang biasanya terdiri atas beberapa kertas dan umumnya maskapai penerbangan memberlakukan biaya tambahan untuk melakukan pengeluaran tiket menggunakan jenis tiket ini. Pada tanggal 1 Juni 2009, IATA telah memberikan mandat kepada semua anggotanya agar menggunakan tiket elektronik dalam segala bentuk pembayaran. Setelah melakukan pemesanan atau reservasi, penumpang dapat langsung mencetak tiket elektronik atau cukup menunjukkan kode pemesanan atau kode batang (barcode) yang tertera pada tiket elektronik pada saat berada di bandara. Hal ini ini memberikan kemudahan dan keamanan bagi para konsumen, mengingat bahwa tiket elektronik adalah data digital yang tersimpan di sistem komputer masing-masing maskapai, sehingga jika tiket elektronik yang dicetak tersebut ternyata hilang maka penumpang cukup menyebutkan kode pemesanan saja.


Dalam sebuah e-Ticket sudah tercantum informasi yang lengkap dari penerbangan itu sendiri, yaitu:
  • Nomor tiket
  • Syarat & Ketentuan
  • Harga dasar tiket dan pajak Peraturan mengenai pembatalan dan pengembalian uang
  • Cara Pembayaran
  • Tempat pembelian tiket elektronik
  • Ketentuan bagasi Saat ini tiket elektronik sudah banyak digunakan di Indonesia, terutama karena semakin banyaknya maskapai yang menawarkan penerbangan dengan harga murah atau promosi untuk rute domestik maupun internasional melalui situs web mereka. Joel R. Goheen adalah orang pertama yang memperkenalkan konsep tiket elektronik di dunia penerbangan.

Check-in dengan menggunakan tiket elektronik
Untuk melakukan lapor-masuk dengan tiket elektronik calon penumpang cukup menunjukkan lembar tiket elektronik yang telah dicetak ke gerai check-in maskapai yang bersangkutan, dilengkapi dengan identitas diri, seperti KTP, SIM atau paspor. Pada umumnya calon penumpang cukup hanya memberitahukan kode pemesanan dan memberikan identitasnya karena data tiket elektronik sudah terdapat di sistem komputer maskapai. Namun, kadangkala ada beberapa bandara yang mengharuskan penumpang untuk menunjukkan tiket terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam bandara.

Check-in mandiri atau sendiri dengan menggunakan tiket elektronik
Check-in mandiri atau sendiri biasanya dapat dilakukan melalui situs maskapai yang bersangkutan dengan memasukkan kode pemesanan tiket elektronik. Juga dapat dilakukan melalui gerai check-in di bandar udara dengan melakukan pemindaian atas kode palang yang terdapat di tiket elektronik.
READ MORE - Informasi Tentang Tiket Pesawat

CITILINK TARGETKAN AKAN ANGKUT 7 JUTA PENUMPANG

PT Citilink Indonesia yakin bisa menaikkan jumlah penumpang mencapai 7 juta di sepanjang tahun ini. Saat ini, jumlah penumpang Citilink rata-rata per bulan mencapai 500-600 ribu orang.

“Diharapkan melalui kerjasama dengan Sumber Alfaria Trijaya jumlah penumpang kita bisa naik 5% per bulan,” kata Direktur Utama Citilink Arif Wibowo saat Press Conference Launching Layanan Pembayaran Tiket Pesawat Citilink, di Central Park Mall, Jakarta, Senin (8/7/2013).


Selama ini, kata dia, pembayaran tiket melalui sistem internet seperti ATM berkontribusi sebesar 10% terhadap penjualan perseroan. “Sekarang kontribusi via internet sepert ATM itu kan 10%, ini potensi akan bertambah terus,” ujarnya.

Target penambahan jumlah penumpang juga didorong dengan rencana perseroan yang akan menambah 10 pesawat hingga tahun 2015 mendatang. Penambahan pesawat tersebut salah satu untuk mendukung bisnis perseroan ke depan.

Citilink memiliki 22 armada Airbus A320 terbaru dengan melayani 21 rute domestik dan 19 kota tujuan di seluruh Indonesia. Setiap harinya, Citilink memiliki 114 frekuensi penerbangan.

“Penambahan pesawat leasing semua, kita nggak ada investasi. Sekarang average age pesawat kita di bawah 1 tahun, hanya 9 pesawat yang usianya 5 tahun,” ujarnya.
Infopesawat disarikan dari
http://infopenerbangan.com
READ MORE - CITILINK TARGETKAN AKAN ANGKUT 7 JUTA PENUMPANG

REKAMAN KOTAK HITAM ASIANA AIRLINES

Dewan Keamanan Transportasi Nasional (NTSB) mempresentasikan rekaman dari dua kotak hitam di pesawat Asiana Airlines yang mengalami kecelakaan. Demikian, detil dari rekaman kotak hitam pesawat itu.

Pesawat dengan nomor penerbangan 214 sudah mengeluarkan roda pedaratan dan mendekati Landasan Terbang 28 dengan kecepatan 137 knot dan kemiringan sayap 30 derajat. Pada saat itu, tidak ada perbincangan yang berlangsung di kokpit.

Pada detik ketujuh sebelum kecelakaan berlangsung, seseorang di kokpit memerintahkan penambahan kecepatan. Tiga detik kemudian, suara getaran dari “stick shaker” bisa terdengar dalam rekaman kotak hitam itu. Saat itulah, kecepatan pesawat itu dinyatakan tidak stabil.

“Kecepatan pesawat tersebut di bawah 137 knot,” ujar Ketua NTSB Deborah Hersman yang menjelaskan rekaman kotak hitam itu.

1,5 detik sebelum kecelakaan, seseorang di kokpit memerintahkan untuk meningkatkan daya, dan mencoba untuk mendarat. Meski demikian, pesawat itu terbang dengan ketinggian yang sangat rendah hingga ekornya menghantam dinding, pesawat itupun tergelincir.

Dugaan mengenai kesalahan pilot dalam tragedi kecelakaan ini langsung muncul. Hal itu disebabkan karena kondisi cuaca masih aman, ketika pesawat itu mengalami kecelakaan. Tidak ada pula kerusakan mesin yang dilaporkan oleh pihak berwajib. Meski demikian, Hersman menolak berkomentar.

“Semuanya (bukti) sudah ada di sini, kita tidak akan berspekulasi. Kami hanya mencoba menyampaikan pada Anda tentang apa yang terjadi sebenarnya,” tutupnya.
READ MORE - REKAMAN KOTAK HITAM ASIANA AIRLINES
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...