PT Angkasa Pura I berencana menyiapkan terminal khusus untuk melayani penerbangan nonregular, Very Very Important Person
(VVIP), dan jet pribadi mulai tahun depan. Sebagai tahap awal, terminal
khusus ini akan dibangun di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, dan Bandara
Sepinggan, Balikpapan.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Tommy Soetomo, mengatakan perseroan bekerja sama dengan Execujet Aviation Group, perusahan aviasi yang berbasis di Zurich, Swiss, untuk memuluskan rencana ini. “Rencananya akan kami bangun di seluruh bandara yang prospektif,” katanya seusai penandatanganan kerja sama di Jakarta, Kamis, 31 Mei 2012.
Kedua perusahaan akan mulai menyiapkan studi kelayakan usaha, perencanaan desain, fasilitas pendukung, rencana operasional pelayanan, dan skema bisnis. “Mudah-mudahan 2013 bisa beroperasi."
Execujet Aviation Group merupakan perusahaan aviasi yang menyediakan jasa sewa-menyewa dan penjualan pesawat, bisnis jet pribadi, pesawat carter eksekutif, perawatan pesawat, konsultasi perlengkapan pesawat, serta terminal khusus. Perusahaan ini sudah beroperasi di 25 negara dan mengelola 16 terminal khusus. “Di Asia Tenggara, Indonesia akan menjadi yang pertama,” kata Tommy.
Tommy menyatakan bisnis layanan terminal khusus akan menjadi tren pada masa depan. Saat ini makin banyak pengusaha yang memakai jet pribadi untuk menunjang aktivitas bisnis. Terminal ini dianggap bisa mengefisiensi waktu dan meningkatkan pelayanan. Dia belum bisa memastikan berapa dana kerja sama yang dilakukan. “Masih kami hitung,” ujarnya.
Khusus untuk Bandara Ngurah Rai, terminal ini didesain bisa menampung 12 pesawat narrow body seperti Embraer, Gulfstream, dan Bombardier dengan luas 1.500 meter persegi. Terminal ini rencananya akan dilengkapi dengan ruang konferensi, ruang rapat, transportasi ke hotel untuk penumpang, tempat istirahat dan penjemputan khusus. Dengan fasilitas tersebut, konsumen akan mendapatkan pelayanan premium dan jaminan privasi.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Tommy Soetomo, mengatakan perseroan bekerja sama dengan Execujet Aviation Group, perusahan aviasi yang berbasis di Zurich, Swiss, untuk memuluskan rencana ini. “Rencananya akan kami bangun di seluruh bandara yang prospektif,” katanya seusai penandatanganan kerja sama di Jakarta, Kamis, 31 Mei 2012.
Kedua perusahaan akan mulai menyiapkan studi kelayakan usaha, perencanaan desain, fasilitas pendukung, rencana operasional pelayanan, dan skema bisnis. “Mudah-mudahan 2013 bisa beroperasi."
Execujet Aviation Group merupakan perusahaan aviasi yang menyediakan jasa sewa-menyewa dan penjualan pesawat, bisnis jet pribadi, pesawat carter eksekutif, perawatan pesawat, konsultasi perlengkapan pesawat, serta terminal khusus. Perusahaan ini sudah beroperasi di 25 negara dan mengelola 16 terminal khusus. “Di Asia Tenggara, Indonesia akan menjadi yang pertama,” kata Tommy.
Tommy menyatakan bisnis layanan terminal khusus akan menjadi tren pada masa depan. Saat ini makin banyak pengusaha yang memakai jet pribadi untuk menunjang aktivitas bisnis. Terminal ini dianggap bisa mengefisiensi waktu dan meningkatkan pelayanan. Dia belum bisa memastikan berapa dana kerja sama yang dilakukan. “Masih kami hitung,” ujarnya.
Khusus untuk Bandara Ngurah Rai, terminal ini didesain bisa menampung 12 pesawat narrow body seperti Embraer, Gulfstream, dan Bombardier dengan luas 1.500 meter persegi. Terminal ini rencananya akan dilengkapi dengan ruang konferensi, ruang rapat, transportasi ke hotel untuk penumpang, tempat istirahat dan penjemputan khusus. Dengan fasilitas tersebut, konsumen akan mendapatkan pelayanan premium dan jaminan privasi.
http://www.tempo.co