Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono menyatakan Indonesia akan
segera memiliki Penyedia Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia
(PPNPI). "Kami harapkan dalam satu sampai dua bulan ini," kata Bambang,
Selasa, 26 Juni 2012.
Selain itu, Kementerian juga akan memperkuat air traffic services di Jakarta dan Makassar. Lembaga itu nantinya akan menjadi jangkar navigasi penerbangan di Indonesia.
Ia berharap penguatan dua air traffic services tersebut serta keberadaan PPNPI dapat menciptakan navigasi udara yang lebih baik. Bambang pun menjelaskan beberapa hal yang harus dilakukan untuk memperbaiki kinerja air traffic controller (ATC).
Alat navigasi, menurut dia, harus diperbarui untuk membangun sistem yang lebih baik plus lembaga baru untuk menyediakan pelayanan navigasi. Pasalnya, saat ini sumber daya manusia yang ada belum memadai untuk memenuhi kebutuhan ATC.
Kementerian Perhubungan saat ini sedang mengembangkan program untuk menambah jumlah ATC guna mengatur navigasi udara. Di samping itu, Bambang mengungkapkan, Kementerian sejauh ini masih menyempurnakan prosedur-prosedur ATC untuk memenuhi standar internasional.
Tiga bulan sebelum manajemen lalu lintas udara di Bandar Udara Soekarno-Hatta jadi sorotan pasca-tragedi Sukhoi Superjet 100, kantor Menara ATC Angkasa Pura II itu sudah jadi sasaran inspeksi mendadak Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan. Dalam inspeksi mendadak yang terjadi Ahad pagi pada pertengahan Februari lalu, Menteri Dahlan kaget dan kecewa karena ruangan ATC dipenuhi kabut nikotin. Ia menilai tekanan kerja tak bisa menjadi alasan para petugas merokok di dalam ruangan
Selain itu, Kementerian juga akan memperkuat air traffic services di Jakarta dan Makassar. Lembaga itu nantinya akan menjadi jangkar navigasi penerbangan di Indonesia.
Ia berharap penguatan dua air traffic services tersebut serta keberadaan PPNPI dapat menciptakan navigasi udara yang lebih baik. Bambang pun menjelaskan beberapa hal yang harus dilakukan untuk memperbaiki kinerja air traffic controller (ATC).
Alat navigasi, menurut dia, harus diperbarui untuk membangun sistem yang lebih baik plus lembaga baru untuk menyediakan pelayanan navigasi. Pasalnya, saat ini sumber daya manusia yang ada belum memadai untuk memenuhi kebutuhan ATC.
Kementerian Perhubungan saat ini sedang mengembangkan program untuk menambah jumlah ATC guna mengatur navigasi udara. Di samping itu, Bambang mengungkapkan, Kementerian sejauh ini masih menyempurnakan prosedur-prosedur ATC untuk memenuhi standar internasional.
Tiga bulan sebelum manajemen lalu lintas udara di Bandar Udara Soekarno-Hatta jadi sorotan pasca-tragedi Sukhoi Superjet 100, kantor Menara ATC Angkasa Pura II itu sudah jadi sasaran inspeksi mendadak Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan. Dalam inspeksi mendadak yang terjadi Ahad pagi pada pertengahan Februari lalu, Menteri Dahlan kaget dan kecewa karena ruangan ATC dipenuhi kabut nikotin. Ia menilai tekanan kerja tak bisa menjadi alasan para petugas merokok di dalam ruangan
http://www.tempo.co