Garuda Indonesia akan membeli pesawat CRJ-1000 NextGen, produk buatan Bombardier Aerospace asal Kanada. Kontrak pembelian sebanyak 18 pesawat itu ditandatangani oleh Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar dan President and COO Bombardier Aerospace Guy Hachey, Rabu (15/2), di sela acara Singapore Airshow 2012.
Vice President Corporate Communications Garuda Pujobroto mengatakan, dari 18 pesawat Bombardier seri CRJ-1000 NextGen ini, sebanyak lima di antaranya akan diterima Garuda pada 2012 (Oktober hingga Desember 2012). Pesawat terbang dengan kapasitas 100 tempat duduk ini mendukung program pengembangan dan ekspansi penerbangan, khususnya di pasar domestik dan regional yang berjarak pendek, namun potensial. Pesawat-pesawat ini akan digunakan untuk melayani penerbangan rute domestik/regional melalui bandara hub (penghubung) di Makassar, Medan, dan Balikpapan mulai akhir 2012 ini.
Sementara itu, Dirut Garuda Emirsyah Satar mengatakan, pengoperasian pesawat Bombardier CRJ-1000 NextGen ini merupakan bagian dari program pengembangan armada dan jaringan yang akan terus dilakukan untuk meningkatkan konektivitas kota-kota di sekitar bandara hub. Diharapkan nantinya makin memperkuat jaringan Garuda secara keseluruhan. "Pesawat ini juga efisien, karena bisa menghemat bahan bakar hingga 30 persen," katanya.
Seperti diketahui, Bombardier merupakan perusahaan Kanada yang memproduksi peralatan dan perlengkapan transportasi, mulai dari pesawat komersial, jet, hingga yang lainnya. Sedangkan Bombardier Commercial Aircraft--unit bisnis dari Bombardier Inc--merupakan produsen pesawat berkapasitas hingga 145 penumpang dengan tingkat efektivitas opersional tertinggi di kelasnya. Produk-produk Bombardier, antara lain CRJ NextGen family, NextGen Q400, pesawat jet C-series, dan pesawat berkapasitas 100-149 kursi.
Pesawat CRJ-1000 NextGen mulai dipasarkan pada 2010 dan terkenal keandalan serta biaya operasional dan konsumsi bahan bakar yang efisien, namun kapasitas penumpangnya optimal. Efisiensi bahan bakar ini juga membuat pesawat CRJ-1000 NextGen berhasil mengurangi dampak pencemaran lingkungan secara signifikan.
Sebelumnya, Garuda juga berencana terus menambah armada hingga menjadi 194 unit pada 2015 dari saat ini 154 unit. Dana yang digunakan sisa dari hasil penjualan saham. Direktur Keuangan Garuda Elisa Lumbantoruan mengatakan, dana sisa dari penjualan saham senilai Rp 1,8 triliun dan digunakan untuk mendatangkan pesawat. "Pertimbangan kami, dana hasil penjualan saham ini untuk membeli tambahan 40 pesawat. Dari sisi ekonomi akan lebih menguntungkan membeli pesawat langsung dalam jumlah banyak," ucapnya. Sebanyak 80 persen dana dari hasil penjualan saham digunakan untuk pengembangan armada serta 20 persen untuk anak usaha dan bisnis lainnya.
www.suarakarya-online.com