Bisnis penerbangan Tanah Air semakin menunjukkan kemajuan signifikan. Pasar Indonesia dan Asia dinilai sangat menjanjikan. Terbukti banyak maskapai penerbangan nasional yang semakin menguatkan cengkeramannya di industri ini. Satu di antaranya adalah PT Lion Mentari Air atau dikenal dengan Lion Air. Maskapai penerbangan yang identik dengan low cost carrier (maskapai berbiaya rendah) itu semakin memperkuat armadanya. Itu terbukti dalam acara Singapore Airshow 2012 di Changi. Di pameran kedirgantaraan Asia terbesar itu, Lion Air melakukan transaksi pembelian 261 unit pesawat berbagai jenis, mulai dari Boeing hingga pesawat ATR.
Di hari pertama pameran, 14 Februari 2012, Lion Air melakukan pembelian 210 unit pesawat Boeing 737MAX dan 20 unit 737-900 ER. Finalisasi pesanan pesawat Boeing itu merupakan kelanjutan dari perjanjian yang disepakati November tahun 2011 lalu di Bali. Penandatanganan pesanan baru dilakukan setelah pihak Lion Air melengkapi seluruh dokumen pembelian yang diperlukan pihak Boeing. "Ini firm memastikan perjanjian yang kita tanda tangani waktu ada Obama (Presiden AS Barack Obama). Sekarang dokumennya sudah dilengkapi," kata Rusdi Kirana, Presiden Direktur Lion Air.
Menurut Rusdi, pesawat pesanan akan mulai dikirim tahun 2017 sampai selesai pada 2026. Rusdi menyebutkan pembelian pesawat dengan total nilai mencapai US$ 22,4 miliar itu didukung pembiayaan dari US Exim Bank dengan porsi 60 persen dan sisanya berasal dari bank asing, seperti BNP Paribas dan BVB serta pemerintah Kanada dan Prancis. "Jadi sistemnya kita beli sama Boeing, kita pinjam uang sama bank, uangnya buat bayar pesawat. Tenornya 10-12 tahun per pesawat," jelasnya.
Di hari kedua, Lion Air juga resmi menandatangani pembelian empat pesawat jet Hawker 900XP dari pabrikan pesawat Amerika Serikat, Hawker Beechcraft Interational Corporation. Untuk tahap pertama, dua pesawat jet akan mulai didatangkan pada Mei 2012. Sedangkan dua sisanya didatangkan tahun 2013. Rusdi mengatakan, satu pesawat berbandrol US$ 15 juta. Pembelian jet Hawker 900XP ini sebagai langkah awal Lion buat merambah penerbanan carteran pribadi dan perusahaan. Menurut Rusdi, pembelian pesawat Hawker ini karena Lion Air melihat kepentingan penerbangan di Tanah Air terus meningkat. Akan makin banyak pebisnis yang memerlukan penerbangan tanpa harus mengikuti jam penerbangan reguler. Jadi setiap saat, kapan saja mereka bisa terbang.
Penandatanganan pembelian empat Hawker 900 XP dilakukan Presiden Direktur Lion Air Rusdi Kirana dengan Daniel Keady, Vice Presiden Asia Pacific Hawker Beechcraft Interational Corporation di sela-sela Singapore Airshow 2012 di Changi Exbition, Changi, Singapura, Rabu (15/2).
Lion Air memilih Hawker 900XP sebagai andalan penerbangan pribadi dan company karena burung besi itu dinilai pas karena cuma berkapasitas delapan penumpang, plus pilot dan ko-pilot serta seorang pramugari. Pesawat ini juga bisa digunakan untuk jarak dekat atau pun jauh. Rusdi meyakini pangsa pasar jet pribadi ini sangat besar. Dia pun optimitis akan banyak perusahaan akan tertarik menggunakan jet Hawker 900XP.
Di hari ketiga, Kamis kemarin, anak perusahaan Lion Air, Wings Air, melakukan penandatangan kontrak perjanjian sekaligus pembaharuan perjanjian pemesan sebelumnya untuk pesawat ATR 72 sebanyak 60 (enampuluh ) unit, yang terdiri dari ATR 72-500 sebanyak 20 unit, dan ATR 72 seri 600 sebanyak 40 pesawat. Seri 500 sudah diterima sebanyak 16 unit, 4 pesawat akan diterima hingga akhir September 2012. Pesawat ATR 72 seri 600 dan 500 ini adalah jenis pesawat baling-baling (turbo prop). Kelebihan pesawat-pesawat ATR series ini dapat dan mampu mendarat di bandara-bandara dengan panjang landasan pendek hingga 1.200 meter.
Penandatangan Perjanjian Kontrak dilakukan Rusdi Kirana sebagai Komisaris Wings Air dengan Filippo Bagnato selaku CEO ATR yang mewakili Alenia Aermacchi and EADS Joint Venture. Kontrak yang diteken lebih kurang mencapai 1,2 miliar dolar Amerika.
www.metrotvnews.com